/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}

Kamis, 28 Mei 2015

DIABETES

GARIS BESAR DIABETES
Penyakit diabetes adalah penyakit metabolisme yang ditandai dengan tingginya gula darah. Hal ini disebabkan oleh kurangnya sekresi insulin atau gangguan kerja pada insulin. Hal ini berkaitan erat dengan faktor genetik. Gula darah tinggi dan gangguan metabolisme jangka panjang akan membuat organ tubuh seperti mata, ginjal, pembuluh darah dan sistem saraf mengalami kerusakan, gangguan dan bahkan gagal organ tubuh.

Penyakit diabetes dibagi menjadi diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, diabetes gestasional dan diabetes jenis lainnya.
Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 ini juga disebut sebagai diabetes yang bergantung pada insulin. Penderita banyak yang berasal dari kalangan anak-anak atau remaja. Penyakit ini mungkin adalah sejenis penyakit imun. Dalam keadaan ini, sistem kekebalan tubuh menyerang sel beta yang menghasilkan insulin, sehingga menyebabkan tubuh kita tidak bisa memproduksi insulin. Penderita harus melakukan injeksi insulin untuk mengontrol gula darah dalam tubuh. Ini adalah penyakit bawaan yang diturunkan secara genetik.
Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 disebut juga sebagai diabetes yang tidak bergantung pada insulin. Tipe ini sering ditemukan pada orang dewasa (terlebih pada penderita obesitas). Tipe ini dapat membuat penderita menjadi kurus.

Penyebab penyakitnya mencakup :

Rendahnya insulin, sehingga tubuh tidak dapat mempergunakan insulin dengan efektif

Produksi insulin yang menurun sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan tubuh kita.
Diabetes Gestasional

Ini adalah komplikasi yang timbul pada masa perinatal. Diabetes ini bisa menyebabkan komplikasi malformasi janin, gawat janin, kematian janin, hipoglikemia pada bayi yang baru lahir, bayi yang terlalu besar, kesulitan atau mati saat persalinan.
Diabetes jenis lainnya

Beberapa penyebab terjadinya diabetes yang berbeda dengan diabetes tipe 1, diabetes tipe 2 dan diabetes gestasional, antara lain:

Cacatnya gen sel beta ( sel beta yang menghasilkan insulin )

Resistensi insulin

Penyakit pankreas

Ketidak seimbangan hormon

Bahan kimia atau obat-obatan
Penyebab penyakit diabetes

Faktor turunan

Dalam diabetes tipe 1, pentingnya faktor turunan mencapai 50%. Dan pada diabetes tipe 2 faktor turunan mencapai lebih dari 90%.

Faktor psikis

Kondisi psikis yang tegang, emosi yang tinggi dan berbagai kondisi stress dapat menyebabkan naiknya gula darah.

Mengkonsumsi berlebihan dalam jangka panjang

Mengkonsumsi berlebihan tanpa dikontrol, kelebihan gizi sehingga menyebabkan diabetes.

Faktor obesitas

Hingga saat ini, obesitas menjadi penyebab utama dari diabetes. Sekitar 60%-80% penderita diabetes dewasa tergolong sebagai obesitas

Kehamilan

Kuantitas kehamilan berkaitan dengan timbulnya diabetes. Kehamilan banyak kali dapat menyebabkan diabetes.

Infeksi

Diabetes pada anak-anak berkaitan erat dengan infeksi virus.

Faktor genetik

Tidak peduli jenis diabetes yang manapun, tidak peduli apakah timbul karena diturunkan, karena faktor lingkungan, karena infeksi virus. Kesimpulan yang di dapat adalah penyakit ini timbul karena rusaknya genetik. Boleh dikatakan penyakit diabetes adalah penyakit genetik.

GEJALA DAN BAHAYANYA
Gejala khas :

Banyak minum, banyak minum, kencing banyak, tapi berat badan berkurang. Biasa disebut dengan istilah “3 banyak 1 sedikit”. Selain itu penderita juga akan timbul gejala seperti sering merasa haus walaupun banyak minum, tetap merasa tidak bertenaga walaupun sudah banyak makan.
Gejala umum :

Beberapa gejala pada diabetes tipe 2 sangatlah tidak khas. Gejala yang timbul hanyalah pusing kepala, lelah, bahkan tidak ada. Terdapat beberapa penderita yang pada masa sebelum timbulnya penyakit diabetes, timbul gejala rendah gula darah pada sebelum makan siang atau makan malam.
Komplikasi dari penyakit diabetes
Komplikasi akut

Penderita akan timbul ketoasidosis dan koma hiperosmolar. Gejala yang timbul adalah gejala banyak minum dan banyak kencing akan semakin parah, mual, frekuensi muntah menjadi tinggi, sakit perut, tidak bisa makan. Komplikasi akut adalah komplikasi yang sangat serius, angka kematiannya sangat tinggi. Penderita yang pernah menderita komplikasi akut mudah terserang kembali. (perhatian : lebih mudah terjadi pada diabetes tipe 1)
Komplikasi kronis

1. Diabetic retinopathy : penderita tidak dapat melihat dengan jelas, di depan mata seperti ada nyamuk yang berterbangan, pandangan mata terdapat titik hitam atau bercak hitam. Selain itu juga dapat menimbulkan iritis dan glaukoma.

2. Neuropati perifer : Ujung kaki dan tangan penderita akan terasa kaku, sensibilitas terhadap rasa sakit dan panas menjadi berkurang. Beberapa penderita akan merasa tidak bertenaga, atrofi pada otot. Ada beberapa penderita yang timbul gejala mencret, sembelit, retensi urin, lemah syahwat.

3. Ulkus kaki : timbul gejala gatal-gatal, bernanah, berwarna hitam pada kedua kaki. Penderita mungkin harus diamputasi.

4. Nefropati diabetik : Ini adalah komplikasi serius yang dapat menyebabkan kematian. Penderita nefropati diabetic yang parah perlu menjalani cuci darah. Ketika menderita penyakit nefropati diabetic ini, penderita tidak boleh mengkonsumsi obat lagi. Karena obat-obatan dapat merusak fungsi ginjal. Jika sudah timbul penyakit nefropati diabetik , penderita harus melakukan injeksi insulin.

5. Penyakit jantung : Kemungkinan penderita diabetes mengidap penyakit jantung koroner 2-3kali lipat dari bukan penderita diabetes. Penyakit jantung yang sering dijumpai adalah pembesaran jantung, gagal jantung, aritmia, angina pectoris, infark miokard dan lainnya.

6. Infeksi : Penderita diabetes memiliki kadar gula darah yang tinggi,kemampuan untuk menghadapi infeksi menjadi lemah. Tingginya gula darah memudahkan bakteri untuk berkembang biak,selain itu juga menghambat sel darah putih untuk memakan bakteri. Infeksi yang sering dijumpai adalah infeksi saluran kemih, infeksi saluran pernafasan, infeksi kulit, dll.
Dampak bahaya penyakit diabetes

Walaupun diabetes sudah tidak asing lagi bagi kita semua, tapi pengenalan terhadap dampak bahayanya masih sangat terbatas. Dampak bahaya diabetes tidak hanya pada penyakitnya, juga pada komplikasinya!

Tahun 2010, menurut data statistic, penderita diabetes di atas 3 tahun, kemungkinan untuk muncul komplikasi di atas 46%; penderita diabetes di atas 5 tahun, kemungkinan untuk timbul gejala komplikasi di atas 61%; penderita diabetes di atas 10 tahun, kemungkinan untuk menderita komplikasi sebesar 98%.

Penyebab utama uremia, kebutaan dan amputasi non-cedera disebabkan oleh penyakit diabetes. Penelitian beberapa tahun ini menunjukkan bahwa ¾ dari penderita jantung koroner disertai dengan penyakit diabetes. Dan lebih dari setengah dari penderita stroke juga disertai penyakit diabetes. Dari hasil penelitian banyak rumah sakit menunjukkan, lebih dari setengah penderita diabetes yang baru saja ditegakkan diagnosanya, sudah memiliki gangguan saraf dah bahkan banyak penderita diabetes yang menderita tumor pada saluran pencernaan, resiko tumor payudara yang bertambah. Kelak, komplikasi yang serius akan semakin lama semakin banyak. Karena itu, pencegahan penyakit diabetes adalah masalah kesehatan yang harus diperhatikan oleh Negara.

DIAGNOSIS DAN PEMERIKSAAN
 Penyakit diabetes adalah penyakit yang sangat sering dijumpai.

Jika demikian, pemeriksaan apakah yang harus dilakukan oleh penderita?
1. Gula darah

Pemeriksaan gula darah adalah satu-satunya tolak ukur yang digunakan untuk mendiagnosa penyakit diabetes. Penderita yang memiliki gejala “3 banyak 1 sedikit” yang sangat jelas, hanya butuh satu kali hasil pemeriksaan darah yang abnormal saja sudah bisa ditegakkan diagnose. Yang tidak memiliki gejala butuh 2 kali pemeriksaan kadar gula darah. Yang masih ragu-ragu boleh melakukan tes toleransi glukosa oral.
2. Kadar gula dalam urin

Penderita diabetes akan menunjukkan hasil positif pada pemeriksaan gula pada urin, tapi pemeriksaan ini tidak dapat dijadikan tolak ukur diagnose
3. Keton bodies

Saat penderita diabetes menderita ketosis atau ketoasidosis, pemeriksaan keton bodies menunjukkan hasil positif.
4. Hemoglobin glikosilasi (HbA1c)

Pemeriksaan Hemoglobin glikosilasi (HbA1c) mencerminkan kadar gula darah rata-rata selama 2 bulan sebelum pemeriksaan. Ini adalah tolak ukur untuk menggambarkan terkontrol atau tidaknya gula darah.
5. Protein serum terglikasi

Kadar protein serum terglikasi menggambarkan rata-rata kadar gula darah pada 1-3 minggu sebelum pemeriksaan.
6. Kadar insulin serum dan C-peptida

Kadar insulin serum dan c-peptida menunjukkan fungsi cadangan pada sel beta insulin
7. Lemak darah

Penderita diabetes biasanya memiiki kelainan lemak darah, terlebih pada saat tidak terkontrolnya gula darah.
8. Kadar imun

Antibodi sel islet (ICA), autoantibodi insulin (IAA) dan asam glutamat dekarboksilase (GAD) menunjukkan hasil positif merupakan 3 tolak ukur yang penting dalam mendiagnosa penyakit diabetes tipe 1. Pemeriksaan kadar imun pada keluarga penderita diabetes juga akan menunjukkan hasil positif, ini adalah pemeriksaan yang sangat berguna untuk mendiagnosa diabetes tipe 1.
9. Eksresi protein albumin dalam urin

Penderita nefropati diabetic pada fase awal, kadar protein albumin dalam urin akan sedikit meninggi.
Setiap tipe diabetes memiliki tolak ukur diagnosa yang berbeda

Penyakit diabetes tidak sulit untuk didiagnosa, Glukosa darah pada saat puasa lebih besar dari atau sama dengan 7,0 mmol/L, glukosa darah lebih dari 11.1 mmol/L dua jam sesudah makan, makan boleh dikategorikan sebagai penyakit diabetes. Penyakit diabetes tipe 1 dan penyakit diabetes tipe 2 memiliki gejala yang berbeda.
Penyakit diabetes tipe 1

Penderita bisanya berusia kurang dari 30 tahun, datangnya penyakit mendadak. Gejala banyak minum, banyak kencing, tubuh menjadi kurus sangat jelas, kadar gula darah tinggi. Tidak jarang gejala pertama yang muncul pada penderita adalah ketoasidosis , Insulin serum dan kadar C-peptida rendah, kadar imun menunjukkan hasil positif. Jika mengkonsumsi obat penurun gula darah tidak berfungsi, penderita harus melakukan injeksi insulin
Penyakit diabetes tipe 2

Banyak ditemui penderita orang tua, banyak juga penderita yang menderita obesitas yang disertai dengan hipertensi, kelainan lemak darah, Aterosklerosis. Pada fase awal, penderita diabetes tipe 2 tidak akan timbul gejala apapun. Gejala yang timbul mungkin hanya sedikit lelah, haus, tidak mudah untuk dikenali. Kenaikan gula darah juga tidak signifikan, karena itu harus melakukan tes toleransi glukosa untuk menegakkan diagnosa. Pada fase awal, kadar insulin serum normal atau meningkat, pada fase akhir akan menjadi rendah.

0 komentar :

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha , Car Price in India