/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}

Kamis, 29 Januari 2015

Memahami Keputihan Dalam Kehamilan

Keputihan atau dalam dunia kedokteran disebut juga dengan fluor albus, merupakan cairan yang diproduksi oleh vagina. Kenapa wanita hamil lebih banyak keputihan ? Keputihan terjadi karena adanya perubahan hormonal saat kehamilan. Kehamilan membuat aliran darah yang meningkat ke daerah kewanitaan dimana hal ini mempengaruhi produksi cairan vagina semakin meningkat. Cairan ini bermanfaat mencegah infeksi dari vagina menyebar ke arah rahim. Namun tidak jarang hal ini malah memungkinkan terjadinya infeksi pada vagina jika hygienitas tidak baik. Hal ini dikarenakan selama kehamilan, biasanya wanita mengalami kesulitan untuk membersihkan daerah intimnya.

Keputihan selama kehamilan bersifat normal jika cairan yang dihasilkan biasanya berwana bening cenderung ke putih, tidak berbau, tidak gatal dan tidak nyeri.

Keputihan yang tidak normal saat kehamilan banyak disebabkan oleh jamur (Candida albicans), dimana gejala yang ditemui adalah :
  •     Timbulnya cairan berwarna putih kekuningan
  •     Jumlahnya banyak
  •     Rasa gatal yang tak tertahankan


Faktor hormonal menjadi pemicu utama mudahnya terjadi infeksi Candida. Namun dapat pula disebabkan karena suasana daerah kewanitaan yang lembab yang diduga karena sulitnya seorang wanita hamil dengan perut yang besar untuk membersihkan dan mengeringkan daerah kewanitaannya. Hilangnya flora normal akibat penggunaan antibiotika berkepanjangan atau penggunaan pembersih daerah kewanitaan, penyakit diabetes mellitus, maupun kekebalan tubuh menurun dapat juga memicu infeksi Candida.

Selain jamur, keputihan saat kehamilan dapat pula terjadi karena bakteri, yang biasa disebut bakteriosis vaginalis (BV). Paling sering disebabkan oleh Gardnerella vaginalis. Gejala yang ditemukan seperti
  •     Cairan berwarna putih keabuan
  •     Berbau amis, dan
  •     Nyeri pada daerah kewanitaan


Trichomonas vaginalis merupakan protozoa yang cukup sering menyebabkan infeksi vagina pada kehamilan. Organisme ini mengakibatkan sekret vagina yang berwarna kuning kehijauan, kental, dan berbau busuk, disertai nyeri saat berkemih dan saat berhubungan.

Jika ibu-ibu yang sedang hamil mengalami tanda-tenda keputihan abnormal sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Pengobatan untuk keputihan abnormal perlu segera dan mendapat penanganan khusus agar infeksi yang terjadi di vagina tidak mencapai rahim yang dapat membahayakan si janin.

Pencegahan agar keputihan tidak bertambah berat disarankan untuk menjaga kebersihan dan kekeringan daerah kewanitaan.

Yang perlu diperhatikan :
  •     Hindarilah penggunaan tampon atau pantyliners,
  •     Hindari melakukan douche vagina,
  •     Hindari obat pembersih daerah kewanitaan terlalu sering,
  •     Gunakanlah celana dalam yang tidak terlalu ketat dengan bahan katun.
Obat herbal yang baik untuk keputihan 

Mengkonsumsi SPIRULINA Merupakan suplemen yang cocok bagi semua umur, khususnya bagi anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, ibu hamil dan menyusui, serta saat proses pemulihan selepas sakit, meningkatkan daya tahan tubuh, antioksidan alami, detoksifikasi, memperbaiki pencernaan.
Karena kandungan Nutrisi SPIRULINA setara
Protein 4 x daging sapi, zat besi 60-68 x bayam, klorofil 2 x alfalfa, kalsium 5 x susu sapi, betakaroten 25 x wortel, vitamin E 3 x tunas gandum So.... cocok sekali bagi ibu hamil.

Dan mengkonsumsi RIZO ramuan obat herbal tradisional terbuat dari bahan alami diracik dari extract kaempferia rhizoma, extract Curcuma heyneana, extract Soybean dan herbal lainnya yang aman menjaga kesehatan para wanita.


0 komentar :

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha , Car Price in India