Banyak orang penderita hipertensi merasa takut saat ingin menyantap sajian daging kambing. Apakah benar daging kambing dilarang dikonsumsi pada penderita hipertensi?
Kabarnya mitos yang menyatakan bahwa daging kambing akan memicu tekanan darah tinggi (hipertensi) tidaklah benar. Sebab, daging kambing tidak memiliki kandungan bahan yang menyebabkan naiknya tekanan darah. Oleh karena itu, daging kambing dinyatakan aman untuk dikonsumsi oleh penderita hipertensi.
“Sebenarnya, daging kambing itu sedikit sekali menaikan tekanan darahnya. Karena kandungan bahan yang ada pada daging kambing dan sapi itu sama saja,” ungkap dr.
Ika Prasetya Wijaya, ApPD, K-KV, FINASIM, di sela-sela konferensi pers “Bulan Kewaspadaan Terhadap Hipertensi”, di Jakarta, Senin (8/4).
Menurut Ika, tekanan darah tinggi saat mengonsumsi daging kambing disebabkan oleh banyaknya bumbu-bumbu yang digunakan dalam mengolahnya. Mulai dari penggunaan kecap, hingga vetsin. Padahal, lanjut dia, bumbu-bumbu tersebut banyak mengandung garam dan natrium. Ia menambahkan, kandungan tersebutlah yang sebenarnya membuat jantung berdebar-debar.
“Pengolahan makanan sate kambing yang dibakar itu biasanya dikasih bumbu-bumbu yang berulang kali, agar enak dan tidak berbau. Mulai dari kecap, minyak, mentega, dan lain-lain. Padahal semua itu mengandung natrium yang diawetkan. Sehingga, saat mengonsumsi daging kambing, langsung menaikkan darah, membuat berdebar-debar,” paparnya.
Untuk itu, Ika menyarankan apabila ingin mengonsumsi daging kambing, sebaiknya dalam pengolahan tidak diberikan bumbu-bumbu tersebut. “Namun, biasanya orang tidak mau. Sebab, baunya dan rasanya yang tidak enak. Karena masakan daging kambing itu bumbunya bukan dagingnya saja. Padahal itu yang bikin masalah,” ujarnya pula
0 komentar :
Posting Komentar