ANDROGIA ( Sambiloto & Kunyit ) |
Tumbuhan sambiloto (Andrographis paniculata Ness.)
Sambiloto tumbuh liar di tempat terbuka seperti kebun, tepi sungai tanah kosong yang agak lembap atau dipekarangan. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk laset, pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas hijau tua, bagian bawah hijau muda, panjang 2-8 cm, lebar 1-3 cm. Bunga berbibir berbentuk tabung, kecil-kecil, warnanya putih bernoda ungu,. Buah kapsul berbentuk jorong. Perbanyak dengan biji atau stek batang
Spesies : Andrographis paniculata Nees
Sifat-sifat kimia yang dimiliki tanaman sambiloto (Andrographis paniculata Nees ) antara lain rasa pahit, dingin, masuk meridian paru, lambung, usus besar dan usus kecil. Daun dan percabangannya mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid (zat pahit), neoandrgrafolid, 14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid, dan homoandrografolid, flavonoid, alkene, keton, aldehid, mineral (kalium,kalsium, natrium). Asam kersik, damar. Flavonoid terbanyak diisolasi dari akar yaitu polimetatoksivaflavon, andrografin, pan, ikkulin. Mono-0-metilwhitin dan apigenin-7,4 dimetileter. Zak aktif andrografoid terbukti berkhasiat sebagai hepatoprotektor (melindungi sel hati dari zat toksin).
Efek farmakologis yang dimiliki Andrographis paniculata Nees antara lain sebagai bakteriostatik pada Staphylococcus Aurcus, Pseudomonas aeruginosa. Proteus vulgaris, Shigella dysenteriae dan Escherichia Coli. Sambiloto juga efektif untuk pengobatan infeksi in vitro. Andrografoid menurunkan demam yang ditimbulkan oleh pemberian vaksin yang menyebabkan panas pada kelinci. Sedangkan andrografolid dapat mengakhiri kehamilan dan menghambat pertumbuhan trofosit plasenta. Dari segi farmakologi, sambiloto mempunyai efek muskarinik pada pembuluh darah, efek pada jantung iskenik, efek pada respirasi sel. Sifat kholeretik, anti inflamasi dan anti bakteri. Komponen aktifnya seperti coandrografolid, deoksiandrografolid dan 14-deoksi-11, 12-didehidroandrografolid berkhasiat anti radang dan antipiretik
Tipus abdominalis
Ambil 13 lembar daun segar, lalu cuci bersih. Rebus daun dengan 2
gelas air hingga mendidih dan tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring
hasil rebusan. Tambahkan 1 sendok makan madu, aduk hingga rata,
dan minum 1 kali sehari.
Disentri dan diare
Sekitar 13 gram daun kering, lalu cuci bersih. Rebus daun tersebut
dengan 4 gelas air hingga mendidih dan tersisa 2 gelas. Minum hasil
rebusan setelah dingin 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas.
Tambahkan 1 sendok madu ke dalam air rebusan sebelum diminum.
Flu, sakit kepala, dan panas
Cuci bersih tanaman, lalu keringkan. Tumbuk tanaman hingga halus.
Tambahkan 1 gelas air dalam 1 gram bubuk tanaman. Minum air
rebusan 3 kali sehari.
Influenza, radang paru, dan TBC paru
Cuci bersih tanaman, lalu keringkan. Tumbuk tanaman hingga halus.
Tambahkan 1 gelas air dalam 3 gram bubuk tanaman. Minum air
rebusan 3 kali sehari.
Radang saluran napas dan radang paru
Ambil 13 gram daun kering, cuci bersih, rebus dengan 4 gelas air
hingga mendidih dan tersisa 2 gelas. Minum hasil rebusan 2 kali sehari
dengan ditambahkan 1 sendok madu.
Batuk rejan (pertusis)
Lima daun segar dicuci bersih dan dipotong-potong. Seduh daun
dengan 1 cangkir air mrndidih dan diamkan beberapa saat. Setelah
dingin, angkat ramuan dan tambahkan 1 sendok makan madu. Minum
ramuan itu 3 kali sehari.
Darah tinggi
Ambil 7 daun segar, cuci bersih, dan potong kecil-kecil. Seduh daun
dengan 1 cangkir air mendidih. Diamkan beberapa saat dan
tambahkan 1 sendok madu. Minum ramuan setelah dingin 3 kali
sehari.
Infeksi mulut dan tonsillitis
Cuci bersih tanaman, lalu keringkan. Tumbuk tanaman hingga halus.
Tambahkan 1 gelas air dalam 4 gram bubuk tanaman. Minum air
rebusan bersama 1 sendok madu.
Paringitis
Cuci bersih tanaman segar sebanyak 9 gram. Setelah itu, tumbuk
halus dan peras airnya. Tambahkan 1 sendok madu ke dalam air
perasan. Minum ramuan.
Infeksi telinga
Ambil 9-15 gram daun segar, cuci bersih, dan rebus dengan air bersih
secukupnya hingga mendidih. Setelah dingin, saring hasil rebusan dan
teteskan di lubang telinga.
Kencing manis
Cuci bersih setengah genggam daun. Rebus daun dengan 4 gelas air
hingga tersisa 3 gelas. Dinginkan, lalu saring ramuan. Minum ramuan
sehari 3 kali, masing- masing 1 gelas. Selain itu, penderita harus
minum banyak air.
0 komentar :
Posting Komentar